"Semua akan menjadi domba Coach Justin pada waktunya". Itu adalah sebuah kalimat klise yang sering kita dengar, tapi pada akhirnya kenyataan menuju kearah demikian. Agak aneh ketika ada orang yang tidak pernah mendengar nama beliau, pasalnya banyak istilah atau hal yang tidak populer menjadi ramai ketika dibicarakan olehnya.
Bagi saya, sangat banyak perbedaan pandangan tentang sepakbola terhadap apa yang beliau sampaikan dan percayai. Tapi itu tidak menjadikan sebuah rasa benci terhadap pribadi kuat dan bodo amat beliau. Diluar sepakbola, saya mendengar dan banyak belajar dari sosok yang belum pernah saya temui secara langsung itu. Hanya dengan melihat video dan beberapa podcastnya saja, beberapa pelajaran penting tentang hidup bisa kita ambil secara bijak tentunya. Saya sangat tertarik dengan ilmu kehidupannya (diluar sepakbola) yang beliau sampaikan di platform manapun.
Salah satu pemikiran beliau yang sering saya ingat adalah konsep bahwa "kegagalan itu tidak pernah ada". Menurutnya, kita terlalu berlebihan menanggapi sebuah fase down dalam kehidupan. Bahwa sekali-sekali dalam hidup kita menjumpai titik terendah, itu bukanlah sebuah kegagalan karena proses hidup terus berjalan. Gagal adalah ketika semuanya selesai/end/berakhir. Suatu saat kita akan berada di bawah dan tugas kita adalah untuk mencari cara untuk keluar dari posisi tersebut. So, dalam hidup sebenarnya tidak ada kegagalan, semuanya akan dan harus terus berjalan. Anda boleh tidak sepakat dengan cara beliau menyampaikan pandangan sepakbola tanpa menampikan background dan keahlian beliau di bidang tersebut. Tapi, bagaimana cara beliau memandang kehidupan, menurut saya itu adalah sesuatu yang brilian. Bukan mencoba menjilat, tapi untuk bisa berfikir demikian pastilah sudah banyak asam garam kehidupan yang harus ditelan mentah-mentah.
Selain itu, beberapa hal yang beliau sampaikan membuat saya berfikir lebih dalam tentang bagimana menjalani hidup secara baik (karena benar dan salah itu relatif). Berikut ini beberapa hal yang saya catat mengenai bagaimana kita sebagai seorang yang masih muda untuk menjalani hidup (wejangan gratisan) yang saya simak dari video beliau di chanel topscore tv.
Turunkan Ego
Bukan hal yang mudah untuk bisa menurunkan ego, apalagi di usia yang masih menjunjung tinggi idealisme. Tapi, untuk bisa melewati segala pilihan hidup dengan baik, menurunkan ego adalah hal wajib dilakukan. Ketika kita bisa menurunkan ego pribadi, harusnya disitu kita bisa menemukan sebuah kebebasan dalam berkarya. Memang benar, terlalu sering memberi makan ego sendiri justru akan membuat kita jarang bersyukur terhadap apa yang sudah kita dapatkan.
Berfikir Positif
Selalu berfikir positif, jangan percaya kata-kata kegagalan. "Don't give up, percaya apa yang lu lakukan". Berfikir positif akan menghasilkan hal yang positif juga. Sejatinya, apa yang kita fikirkan adalah apa yang akan terjadi pada hidup kita kelak. Kalau fikiran kita dipenuhi oleh hal-hal negatif, maka yang akan kita dapatkan tidak kurang dan tidak jauh dari hal negatif tersebut. Selalu percaya dengan apa yang sedang kita lakukan sekarang juga penting, sekali-sekali kita merasa bimbang itu manusiawi. Tapi jangan terlalu lama terjebak dengan kondisi tersebut, manusia diciptakan untuk tahan banting dalam segala posisi jatuh, tapi Tuhan juga menyertakan otak untuk kita berfikir bagaimana cara bangkit dan tidak jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.
Tahan emosi
Kita sering melihat bagaimana cara beliau menyampaikan opini di internet, kadang juga terlihat seperti beliau sedang emosi. Tapi itu yang coba beliau tampilkan, bukan berarti juga beliau sedang emosi. Jangan mudah percaya terhadap apa yang kita tonton, ataupun kita lihat di sosial media. Kenyataanya, banyak hal berbeda yang mungkin tidak kita ketahui. So, jangan mudah emosi dan mudah menilai seseorang dari apa yang kita lihat di socmed.
Jam Terbang Hidup yang akan Mendewasakan
Bikin banyak kesalahan kemudia banyak melakukan eksplorasi, dan dari kesalahan tersebut kita akan belajar. Coach Justin, beliau mengatakan sendiri bahwa di rumahnya ada sebuah cermin besar yang setiap hari digunakan untuk melihat dirinya dari pantulan cahaya yang dihasilkan. Dengan melihat dirinya sendiri, beliau memberikan kritikan dan menanyakan "kesalahan apa yang lu perbuat hari ini? jangan sampai terulang". Hal tersebut akan membuat diri sendiri belajar untuk lebih baik. Ada 2 macam cara untuk kita bisa lebih wise, either dengan mencoba sesuatu dan membuat banyak kesalahan, or membiarkan usia membuat kita dewasa secara natural. Enggak ada yang salah dari keduanya, tapi jika ingin bisa berakselerasi lebih cepat, opsi pertama layak untuk dilakukan.
Itu adalah beberapa hal yang bahkan saya catat karena menurut saya ini ilmu penting dan mahal. Ilmu itu bisa kita peroleh dari mana saja, termasuk dari orang yang berbeda pandangan untuk bidang tertentu. Terlalu rugi jika kita membenci seseorang hanya karena berbeda pandangan hingga membuat kita menutup segala sesuatu yang disampaikannya, padahal bisa jadi itu sesuatu yang akan bermanfaat untuk kita dikemudian hari. Salam respect.
sumber gambar: https://www.whiteboardjournal.com/living/sports/justinus-lhaksana-dan-visinya-untuk-meningkatkan-futsal-serta-sepak-bola-indonesia/ |