Pertamakali coba plant-based diet

Saya selalu percaya bahwa apa yang saya makan adalah sesuatu yang akan berdampak dikemudian hari. Meskipun sejauh ini kalimat tersebut hanya sebuah kalimat klise yang bahkan saya sendiri masih abai terhadap makanan yang saya makan. Apapun saya makan, tanpa pandang kualitas dan kuantitas. Suatu hari, saya melihat sebuah trend tentang plant-based diet, ah paling juga trend musiman biar kelihatan sehat pikir saya.

Sampai suatu ketika saya melihat sebuah poster film berjudul "The Game Changers (2018)". Posternya keren, cuma gambar tangan berotot dengan nadi berwarna hijau. Saya kira itu adalah film action, kemudian mencoba menonton film tersebut di waktu senggang. The Game Changers adalah film dokumenter yang kurang lebih menceritakan tentang apa itu plant-based diet. Film yang cukup menarik karena dibawakan dengan alur cerita yang sangat runtut, dan juga berdasarkan sebuah fakta ilmiah. Beberapa momen saya bahkan merasa heran terhadap penyampaian fakta ilmiah yang selama ini saya tidak ketahui,  atau juga beberapa anggapan yang telah terbentuk di masyarakat tentang makanan banyak dibantah lewat bukti ilmiah yang disampaikan di film ini. Saya banyak menonton film, tapi baru kali ini ada sebuah efek yang dasyat yang membuat saya ingin mengubah pola hidup mengikuti plant-based diet setelah menonton The Game Changers. Kalau anda penasaran, silahkan tonton filmnya, ada di Netflix kok.




Jadi apa itu plant-based diet? 
Plant-based diet adalah sebuah kebiasaan makan dengan hanya mengkonsumsi makanan yang berasal dari nabati/ tumbuhan. Dengan kata lain tidak mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti daging, susu dan bahkan produk turunan susu (keju, yogurt, dll). 

Sejauh ini, saya telah mencoba menerapkan plant-based diet selama 2 bulan dan masih berjalan. Awalnya saya hanya berencana untuk mencoba selama 1 bulan, tapi karena memiliki dampak yang bagus, saya meneruskan pola makan ini hingga sekarang (2 bulan sejak tulisan ini dibuat).

Apa saja dampak yang dirasakan selama menjalani plant-based diet?
Well, bagi setiap orang mungkin akan berbeda, saya disini hanya menceritakan apa yang saya alami sejauh ini. Pertama, saya kira dengan tidak mengkonsumsi makanan hewani saya akan menjadi lemas, tapi ternyata tidak. Sama sekali tidak seperti yang saya bayangkan. Saya masih bisa beraktivitas seperti biasanya, bahkan kali ini bisa lebih panjang. Hal paling besar yang saya rasakan adalah mudahnya tidur ketika malam. Biasanya saya tidur diatas jam 12 malam, namun entah mengapa saya menjadi mudah mengatur jam tidur setelah menjalani program ini. Bangun tidur pun tidak sesulit dulu, saya bisa bangun pagi dengan mudah dan langsung beraktifitas (tanpa tidur lagi). 

Kedua, pencernaan saya menjadi sangat lancar dan jarang sekali mengalami sakit perut. Ada pepatah mengatakan "bagaimana kamu di hari ini adalah tergantung dengan lancar tidaknya berak di pagi hari". Saya bisa membenarkan hal tersebut karena bagi saya, buang air besar di pagi hari adalah melepaskan sebagian beban agar bisa lebih fokus menjalani hari. Selama ini, saya selalu mengalami masalah sakit perut, paling tidak 2 kali dalam seminggu. Saya sangat takjub karena selama 2 bulan ini tidak sekalipun menghadapi masalah sakit perut. Ini menjadi salah satu poin penting kenapa saya berniat melanjutkan program plant-based diet ini.

Ketiga, saya menjadi lebih bisa mengendalikan emosi. Emosi yang saya maksud tidak hanya marah, tetapi juga perasaan sedih, galau, bahkan senang. Biasanya saya selalu reaktif menanggapi sebuah kejadian hidup yang saya alami. Hal tersebut membuat saya sering terjebak dalam posisi tertekan. Kini saya bisa lebih mengendalikan emosi-emosi tersebut, juga membuat saya lebih tenang menghadapinya.

Keempat, uang pengeluaran makan berkurang cukup signifikan. Ini tentu bukan dampak yang badan saya alami, tapi sebagai anak kos tentu lah ini sebuah berita bahagia. Menjadi seorang yang hanya makan makanan nabati di Indonesia adalah hal yang cukup mudah. Tidak susah bagi saya untuk mencari warung makan yang menyediakan aneka sayur, dan harganya juga sangat murah. Belakangan saya juga belanja sayuran setiap hari dan masak makanan sendiri. Uang yang saya anggarkan untuk makan mungkin sekitar 85%, setelah plant-based diet, pengeluaran tersebut berkurang mungkin sekitar 15-20%, cukup lumayan.

Kelima, berat badan saya turun meskipun tidak berolahraga secara rutin. Sebenarnya saya sama sekali tidak menjadikan plant-based diet sebagai alat untuk menurunkan berat badan. Selama 2 bulan ini berat badan turun sekitar 5 kg (tanpa olahraga). Bayangkan jika plant-based diet dikombinasikan dengan olahraga rutin, mungkin bakal dapat menurunkan berat badan secara signifikan.

Itulah bebarapa hal yang ingin saya bagikan selama menjalani program plant-based diet. Sejauh ini saya merasa nyaman menjalani program ini meskipun terkadang saya juga masih mengkonsumsi makanan berbahan telur / susu (lebih banyak sih karena lupa atau tidak sengaja). Saya tidak pernah ambil pusing tentang hal tersebut, dibawa enjoy aja. Kedepannya mungkin saya ingin berolahraga untuk dapat melihat hasil yang lebih baik. 

Anda bisa percaya ataupun tidak dengan tulisan yang saya buat ini. Silahkan buktikan sendiri, terkadang dengan mencoba hal secara langsung bisa membuka fikiran kita terhadap sesuatu. 



Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama