Tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa saya akan mempelajari sebuah bahasa yang dikenal sebagai salah satu bahasa tersulit di dunia. Bahasa mandarin adalah bahasa yang sangat asing bagi saya. Sebelumnya saya belum pernah tertarik untuk mempelajari bahasa ini.
Sebuah keadaan membuat saya harus mempelajari bahasa mandarin. Syarat untuk bisa lulus dari kampus yang menjadi tempat belajar saya saat ini adalah harus menguasai bahasa mandarin level 3 (HSK 3). Tentu, kampus saya menyediakan kelas formal untuk belajar bahasa mandarin (汉è¯). Total 2 semester sudah saya jalani untuk mempelajari bahasa mandarin, tentunya hal yang saya pelajari di kelas adalah hal-hal yang bersifat basic seperti mempelajari tones (nada pengucapan), kata serta kalimat yang biasa digunakan sehari-hari.
Guru atau yang biasa kita panggil Laoshi merekomendasikan saya untuk membeli buku basic dalam belajar bahasa mandarin yang saya beli di China dengan harga RMB 50 (Sekitar Rp. 100.000). Selain itu saya juga membeli buku HSK 3 yang saya beli di shopee dengan harga sekitar Rp. 280.000. Berikut buku yang saya pakai untuk belajar:
Sebelah kiri: Buku basic belajar mandarin untuk pemula, Tengah: Buku HSK 3, paling kanan: buku tulis biasa :) |
Selain belajar di kelas, saya secara mandiri meluangkan waktu untuk belajar bahasa mandarin setiap hari. Saya mempelajari kedua buku tersebut secara rutin. Cara belajar yang saya lakukan pun semakin meningkat intensitasnya. Menurut saya, hal yang paling sulit ketika mempelajari bahasa mandarin adalah saat kita memulai dari 0. Mencari seorang Laoshi untuk membimbing kita adalah sesuatu yang bagus sebagai dasar mempelajari bahasa mandarin. Setelah kita tau hal-hal dasar dalam belajar bahasa mandarin, kita bisa mempelajari sendiri secara advance.
Metode yang saya gunakan untuk belajar secara mandiri yaitu dengan cara menulis, membaca, serta mendengarkan. Setiap hari, saya menuliskan kurang lebih 20 kata bahasa mandarin beserta artinya, kemudian saya buat kalimat dari kata tersebut dan saya coba ucapkan sesuai dengan kaidah pengucapan yang benar. Dari mana kita tau kata atau kalimat yang kita ucapkan sudah benar? biasanya saya menggunakan fitur voice pada google translate. Jika yang saya ucapkan benar, maka hasil translate nya akan sesuai dengan yang saya inginkan. Namun jika masih kurang tepat, saya akan menggunakan fitur sound di google translate untuk mendengarkan bagaimana kata atau kalimat itu seharusnya diucapkan (tones/ nadanya).
Sejauh ini cara tersebut cocok dengan saya. Saya merasa mengalami beberapa peningkatan dalam berbahasa mandarin. Namun bagi saya, cara yang paling efektif selain mempelajari bahasa mandarin secara mandiri adalah dengan langsung mempraktekannya dengan orang lain (khususnya orang yang menggunakan bahasa mandarin sebagai bahasa ibu). Itu akan meningkatkan kemampuan berkali-kali lipat karena jika kita melakukan kesalahan, kita bisa langsung dikoreksi. Selain itu, bahasa adalah sesuatu yang bisa kita kuasai karena terbiasa.