Earl Babbie (1986) dalam bukunya The Practice of Social
Research, mengatakan “Sampling is the process of selecting observations”
(Sampling adalah proses seleksi dalam kegiatan observasi). Proses seleksi yang
dimaksud di sini adalah proses untuk mendapatkan sampel. Sampling adalah proses
dan cara mengambil sampel/ contoh untuk menduga keadaan suatu populasi. Contoh serangga diambil dari suatu area untuk
diduga berbagai karakteristik populasinya seperti kepadatan populasi, sebarannya dalam habitat, jumlah relatif
masing-masing stadia, dan fluktuasi jumlah serangga menurut waktu. Penarikan contoh diperlukan karena tidak
mungkin pengamatan terhadap keseluruhan populasi dilakukan. (Sudjana,2005)
Menurut Sugiyono (2011), teknik sampling pada dasarnya
dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability
Sampling.
1.
Probability Sampling Probability sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsure
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis-jenis
Probability sampling:
a)
Simple Random Sampling
Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan
strata (tingkatan) yang ada dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan
apabila anggota populasi dianggap
homogen (sejenis). Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan
cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb.
b)
Proportionate Stratified Random Sampling ialah
pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini
apabila ada anggota populasi yang tidak
sejenis (heterogen).
c)
Disproportionate stratified random sampling
ialah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian data yang
kurang proporsional pembagiannya.
Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen.
d)
Area sampling
ialah teknik sampling yang
dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap wilayah atau daerah geografis
yang ada.
2.
Non Propability Sampling Adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Jenis-jenis Non Probability Sampling
a)
Sampling Sistematis Adalah teknik pengambilan
sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
b)
Sampling Kuota Adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan.
c)
Sampling insidental Adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d)
Sampling Purposive Adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang
kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan.
Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-
penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e)
Sampling Jenuh Adalah teknik penentuan sampel
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
bila jumlah populasi relative kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil.
f)
Snowball Sampling Adalah teknik penentuan sampel
yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang
menggelinding yang lama-lama menjadi besar
Pada praktikum ini digunakan Random sampling. Sampling ini
digunakan jika populasi dianggap homogen berdasarkan kriteria tertentu.
Pengambilan unit sampel dari sampling frame dapat dilakukan dengan undian
maupun dengan pertolongan bilangan random. Kelebihan teknik sampling ini adalah
pelaksanaannya mudah, namun kelemahannya yaitu letak populasi jauh dan
menyebar. (Zainuddin, 2011)
Menurut prijana (2005) , Untuk mendapatkan sample yang baik
maka diperlukam metode pemilihan atau pengambilan sample (sampling) yang
baik.Adapun syarat-syarat pengambilan sample yang baik adalah sebagai berikut :
1.
Prosedurnya sederhana dan mudah dilaksakan
2.
Dapat memilih sample yang representatif
3.
Efisien dalam penggunaan sumber daya
4.
Dapat memeberikan informasi yang
sebanyak-banyaknya mengenai sample
Menurut Hartanto (2003), manfaat menggunakan metode sampling
adalah sebagai berikut:
1.
Dapat menghindari kerugian, jika dalam
pengumpulan data objek penelitian harus “dirusak”.
2.
Kesimpulan umum (tentang populasi) diperoleh
dengan relatif murah, cepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.
Tingkat kesalahan pada kesimpulan umum dapat
diperhitungkan, yaitu melalui penghitungan sampling error
4.
Validitas informasi atau validitas pengukuran
dapat ditingkatkan, karena dapat dilakukan kontrol terhadap variabel-variabel
tertentu, sehingga hasilnya lebih teliti.
DAFTAR PUSTAKA
BABBIE, Earl R.1986. The practice of social research.
Belmont. Nashville
Hartanto, R. (2003). Modul metodologi penelitian.
Universitas Diponegoro. Semarang:
Prijana. (2005).
Metode Sampling Terapan Untuk Penelitian Sosial.Humaniora, Bandung.
Sudjana, (2005) Metoda Statistika, Bandung: Penerbit
Tarsito.
Sugiyono, (2011).Statistika untuk Penelitian, Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Zainuddin, M. (2011).
Metodologi penelitian kefarmasian dan kesehatan. Surabaya: Airlangga University
Press.