Libur panjang gini bener-bener menikmati suasana tanpa dikejar deadline laporan praktikum atau tugas. Status yang biasa saya sandang yaitu LDR (Laporan Durung Rampung) juga sementara saya lepas. Tapi ketika kembali mengingat hari dimana kopi menjadi kebutuhan primer dan tidur hanyalah mitos, diri ini tak berdaya, temo demo no namida .
Kadang-kadang muncul sesuatu yang sifatnya fantasy seperti bunshin (kloning) untuk mengerjakan berbagai macam tugas, laprak dan kegiatan lain secara bersamaan. Bunshin ini lambang dari ketidakmampuan untuk memanage waktu secara efektif dan efisien. Bayangkan jika kita memiliki bunshin, mungkin kita bisa tidur nyenyak, gak perlu beli kopi sementara tugas, laprak ada yang ngerjain yaitu kloning/bunshin kita. Atau bila perlu kita kuliah suruh aja kloning kita berangkat.
Tapi itu sungguh khayalan tingkat konyol yang pernah ada, Itu hanya ada didunia shinobi. Kenyataan memang tak mungkin seenak itu. Hidup ini perlu perjuangan. sesuatu yang mudah didapat akan mudah menghilang juga. Gak ada tantangan dalam hidup juga gak seru lho. Jadi dari tulisanku tentang "andai saja punya bunshin" , apa yang bisa kita ambil pesannya ? tidak ada. ya memang tulisan ini cuma iseng semata, khayalan yang semu dan tak akan pernah menjadi nyata. Namun seorang shinobi harus mampu melihat yang terdalam dari yang terdalam (mulai lagi). langsung aja lah, Intinya mau sukses itu gak segampang ngupil sambil tiduran . iya, mungkin bukan ngupil sambil tiduran tapi lebih dari itu, yakni ngupil sambil koprol diatas tali yang dibawahnya ada api membara serta dilempari bola kayak di benteng takeshi (kehabisan ide).
yaudah , mungkin cuma kayak gitu tulisan baper ini. Suwun nek wis maca nganti ra
Tags:
Coretanku