Cumi Saus Tiram, Don't Try This at Kos-kosan

Suatu malam ketika tubuh ini butuh suplemen super joss buat deadline laporan praktikum yang harus selesai malam ini juga. Akhirnya aku putuskan untuk keluar mencari santapan yang bisa menggugah semangat ngelaprak lagi. Seperti biasanya aku keluar dengan sepeda tercinta untuk menyusuri tempat makan di sepanjang jalan selokan mataram. Akhirnya aku berhenti tepat didepan sebuah restoran seafood. Seolah hati dan dompet sedang bertarung hebat, pengen makan enak tapi kasian sama dompet. 

Pada akhirnya kekuatan dompet luluh oleh rasa keingin tahuan untuk mencoba salah satu menu di restoran seafood tersebut. Ketika kulihat daftar menu nya yang didalamnya juga tercantum harga masing-masing makanan, oh shit mahal kali makanan disini. Tapi udah terlanjur stay disini dan kalau gak jadi malah gak enak, okeh lah pesan satu makanan dan bungkus aja lah (takut makin bengkak dompet). 

Kupastikan pilihanku yaitu cumi saus tiram. Sambil nunggu pesanan jadi, ku fokuskan mata pada tv 21 inchi yang berjarak sekitar 5 meter dari tempat duduku. Sebuah pertandingan bola sedang disiarkan, yang jelas itu adalah sepakbola indonesia namun karena jarak duduku jauh jadi tidak terlihat tim mana yang sedang berlaga. Sewaktu lagi asik lihat dan saat itu tercipta 2 goal saling balas antar kedua tim, pesanan datang juga. Langsung balik dan cabut ke kos-kosan. Oh shit, ternyata harga semahal itu juga gak termasuk nasi, akhirnya beli nasi di warung langganan deket kos-kosan dulu.

Sampailah dikontrakan , ku hidangkan menu yang bikin baper dompet ini untuk segera ku santap.
Inilah kenampakan dari si cumi saus tiramnya :


yang kanan  cumi saus tiramnya, yang kiri nasi sama kangkung. keduanya dijual terpisah.
Pertama cobain cuminya, standar men rasanya, gak terlalu manis atau keasinan. Tekstur dagingnya juga biasa, gak lembut dan juga gak keras, kalau pake rating tak kasih nilai 4,5. Yang bikin minus adalah lengkuas yang dipotong besar. Bikin kayak ilusi, tak kita itu cumi langsung santap aja dan.... tau sendiri lah rasanya makan lengkuas gelondongan

Overall nikmat lah rasanya karena jarang makan kayak ginian. Tapi sekali lagi tak bilangin buat anak kost yang uang bulanannya pas-pasan "dont try this at kos-kosan" karena bisa bikin dompet sakit kanker (kantong kering). Boleh lah sebulan makan kek ginian berapa kali asal jangan keseringan. 

Gitu aja review dari saya. Review ini dibuat langsung setelah si cumi saus tiram disantap jadi bisa dijamin lah rasanya masih nyangkut pas ngetik ini tulisan (reviewnya bisa objektif/subjektif) . Dan sampai tulisan ini dibuat, laporan praktikumnya belum selesai. Okeh lah, mau lanjut ngelaprak dulu.


ditulis okeh Agustyar di kamar kontrakan griya almubaroq., 

Baca Juga

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama