KOMPAS.com - Ada banyak industri yang dibangun untuk membantu orang-orang mengorganisasi perabotan rumahnya.
Meski begitu, tetap saja masih ada rumah yang berantakan hanya karena sang penghuni terlalu sibuk menjadi kreatif, melompat dari satu ide ke ide lainnya dan tidak memiliki waktu untuk membersihkan coretan-coretannya, misalnya.
Sebuah studi dari University of Minnesota menunjukkan bahwa rumah atau kamar berantakan sebenarnya disebabkan pemikiran yang lebih kreatif.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa lingkungan berantakan menunjukkan bahwa orang ingin melawan arus dan menggunakan pikiran mereka untuk ide-ide baru yang tidak biasa.
Tentu semua orang ingin menjadi kreatif. Namun, masih diragukan apakah dengan membuat ruangan berantakan dengan sengaja, maka berarti Anda adalah orang yang kreatif.
Namun, setidaknya ada penjelasan mengapa orang meja kantor terlihat seperti ladang ranjau, tetapi tetap bisa berhasil meraih jabatan strategis.
Kreativitas bersembunyi di balik kekacauan
Apakah Anda pernah menonton film A Beautiful Mind? Film ini menceritakan tentang seorang pria jenius mutlak tetapi menderita penyakit skizofrenia. Dia mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk memecahkan kode enskripsi dan menulis persamaan matematika pada papan tulis, dikelilingi oleh tumpukan buku dan kertas yang berantakan.
Pada dasarnya, orang ini tampaknya bisa meletakkan peralatannya di seluruh tempat, tetapi pikiran kreatifnya seakan tidak mengizinkan ia untuk meluangkan waktu membereskannya.
Pada dasarnya, orang ini tampaknya bisa meletakkan peralatannya di seluruh tempat, tetapi pikiran kreatifnya seakan tidak mengizinkan ia untuk meluangkan waktu membereskannya.
Meski begitu, secara bertolak belakang, kita mengenal istilah "kebersihan sebagian dari iman". Jadi pribadi yang manakah Anda?
Bagaimana pun juga, hal-hal besar bisa datang dari dua kepribadian tersebut. Sementara seorang yang kreatif sibuk menyiapkan hal besar berikutnya, orang yang terbiasa rapi menjalankan kehidupan sebagaimana rencana mereka. Merekalah orang-orang teliti yang memastikan semuanya berjalan teratur.
Jika ragu bahwa kekacauan dan kreativitas memiliki keterkaitan, Anda bisa mencari gambar meja kerja milik Albert Einstein, Steve Jobs dan Mark Twain, melalui mesin pencarian Google.
Proses kreatif biasanya berantakan
Proses kreatif biasanya berantakan
Pernahkah Anda melukis gambar tanpa membuat peralatannya tetap rapi? Atau pernahkah Anda menulis naskah ilmiah tanpa membuat sisa hidup tetap teratur seperti mencuci, menyapu, dan lain-lain?
Kreativitas yang dialami, menciptakan nuansa ruangan berantakan. Satu studi, The Art of Thought oleh Graham Wallas sering dikutip ketika mempelajari pikiran kreatif. Penelitian ini mencoba untuk mencari tahu bagaimana proses pikiran kreatif bekerja.
Penelitian ini juga menggunakan empat tahap dan menggabungkan tiga faktor kepribadian. Lucunya, meski studi dilakukan secara teliti, sisa-sisa prosesnya, mulai dari pengumpulan data hingga kesimpulan, ternyata cukup berantakan.
Harus berantakan atau tetap rapi?
Penelitian ini juga menggunakan empat tahap dan menggabungkan tiga faktor kepribadian. Lucunya, meski studi dilakukan secara teliti, sisa-sisa prosesnya, mulai dari pengumpulan data hingga kesimpulan, ternyata cukup berantakan.
Harus berantakan atau tetap rapi?
Tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan tersebut. Di satu sisi, sebagai peneliti, Kathleen Vohs membuktikan, kekacauan memunculkan kreativitias dan pemikiran out of the box. Tapi, studi ini juga menunjukkan bahwa orang-orang di ruang yang bersih lebih mungkin memilih makanan yang sehat, dan membuat pilihan yang lebih konvensional.
Lingkungan memengaruhi pilihan kita. Jadi jika Anda ingin lebih terorganisasi dan mengurangi kekacauan, mungkin sesekali bisa meluangkan waktu sedikit untuk membersihkannya.
Sebaliknya, jika khawatir bahwa ruangan bersih akan membunuh kreativitas Anda, pertimbangkan untuk menjaga ruang kerja tetap berantakan, tapi membersihkan sisa ruangan lainnya.
Tags:
artikel